Friday, February 8, 2008

Membuat mirror debian

baru sekali ini saya bikin judul panjang, yahh, maklum lagi laper, pengennya buru-buru. mungkin lain waktu saya ganti. ceritanya, di kost saya punya komputer dengan 3 sistem operasi, ada Windows, Linux dan BSD. Khusus Linux saya menggunakan Debian Etch, karena di kantor terhubung dengan jaringan Inherent K1.
kenapa saya pilih Debian, karena distro ini cukup ringan untuk komputer saya yang berspesifikasi rendah, Pentium III, selain itu, adanya mirror mempermudah proses instalasi sekaligus update bila diperlukan. Dulu, saya perlu bolak-balik ngusung CPU ke kantor hanya untuk update atau install software.
sekarang, saya coba menggunakan laptop yang jarang dipakai dikantor saya sebagai server update debian, yang kemudian akan saya sinkronkan dengan server saya di kost, sehingga anak2-kost yang mau update gak perlu lama2 download.
idenya, saya menjadikan laptop itu sebagai server mirror, mirror asli saya ambil dari 2 lokasi, sebenernya cukup satu, yaitu UGM dan ITS dengan menggunakan software yang berbeda pula untuk pengambilan data pada mirror. Untuk server UGM saya menggunakan rsync untuk mengkopi keseluruhan mirror debian, dengan adanya rsync, bila ada perubahan, maka tidak perlu mendownload keseluruhan paket, hanya bagian yang berubah saya yang di download, ini akan menghemat wakyu dan bandwith.
untuk server ITS saya menggunakan peranti lunak bantu debmirror, dengan adanya debmirror, maka tidak perlu melakukan download atas keseluruhan release seperti yang dilakukan ketika bekerja dengan rsync, kita bisa memfilter release dan mengkhususkannya pada spesifikasi hardware tertentu, mengenai proses update, saya belum bisa membandingkannya, mungkin masih lebih baik menggunakan rsync atau rsync dibuat sebagai komplementer.
oke, singkatnya, sediakan sebuah laptop untuk membuat server mirror, lengkapi juga dengan http server(biar gampang) tau bisa juga menggunakan ftp, saya lebih suka http server.. langkahnya:
pastikan space tersisa sekitar 20 GB(minimal)
aktifkan koneksi dengan http server local anda
pastikan juga ethernet card berjalan dengan baik
install dan aktifkan rsync
arahkan ke server repository UGM, dengan mengetikkan: # rsync -av repo.ugm.ac.id::debian
lakukan perintah diatas pada salah satu direktori di root direktori http server anda misal: htdocs/debian
tunggu hingga selesai
bila sudah atau komputer anda cukup mumpuni, silakan disambi juga dengan menggunakan software debmirror, install dan aktifkan.
lakukan setting perintah berikut pada console:

DISTS="etch"
SECTION="main,contrib,non-free"
ARCH="i386"
debmirror --verbose --pdiff=none --host=mirror.its.ac.id \--dist=$DISTS --section=$SECTION \--nosource --arch=$ARCH --method=ftp \--ignore-release-gpg --root=debian /direktori/mirroranda
perintah diatas akan mengarahkan debmirror pada server ITS dan mengambil release debian etch untuk arsitektur i386 diletakkan pada direktori /direktori/mirroranda tanpa mendownload sourcecode.

atau
debmirror --verbose --pdiff=none --host=mirror.its.ac.id --dist=etch --section=main, contrib,nonfree --nosource --arch=i386 --method=ftp \--ignore-release-gpg --root=debian /home/ftp/debian --progress

sangat saya sarankan, anda mengganti parameter /direktori/mirroranda dengan salah satu direktori pada root directory http server anda atau ftp server agar bisa dengan mudah diakses.
setelah itu, tingal bawa laptop ke kost, aktifkan http server, dan arahkan sourcelist ke nomor ip laptop tersebut atau bila ingin sinkronisasi, lakukan rsync ke laptop tersebut.
selesai.. dan semoga membantu.